BLOG RANGKUMAN KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1


  

          Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

         Perkenalkan Saya Wahyuni, S.Pd.I Calon Guru Penggerak Angkatan IV Kabupaten Aceh Utara. Berasal dari SMP Negeri 2 Samudera Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara. Penghormatan Saya kepada Bapak Hariyanto, S.Pd., M.Pd. Selaku Fasilitator saya yang senantiasa membimbing saya mulai dari paket modul 1, Pembelajaran yang berpusat pada anak, nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak dan juga budaya positif. Begitu juga di paket modul ke dua terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial emosional dan juga coaching, hingga tiba lah pada modul saat ini yaitu pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

            Tak lupa juga ucapan terimakasih saya kepada Bapak Riandi Marisa, M.Pd selaku Pengajar Praktik saya yang senantiasa mendampingi saya di Pendampingan Individual dan juga kegiatan Lokakarya dalam upaya memantapkan pemahaman saya dalam Pendidikan dan Pelatihan Guru penggerak Angkatan 4 Kabupeten Aceh Utara.

1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan Filosofi Prtap Triloka memiliki Pengaruh terhadap sebuah pengambilan keputusan sebagai Seorang pemimpin pembelajaran di ambil? 

Jawaban : Dalam Pandangan KHD dengan Filosofi Triloka memiliki pengaruh terhadap sebuah pengambilan keputusan sebagai Seorang pemimpin Pembelajaran di ambil yaitu KHD  menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu : "Menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka mendapat keselamatan yang setinggi-tinggi nya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu pendidik hanya dapat menuntun atau hidup nya kekuatan kodrat yang ada pada anak-ana, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya)  Hidup dan tumbuhnya kekuatan  kodrat anak-anak dalam pengambilan suatu keputusan. 

Terdapat 3 unsur penting pada prtap triloka yaitu : 1) Ing Ngarso Sun Tulada 2 ) Ing Madya Mangun karsa 3 ) Tut Wuri Handayani. Seorang pemimpimpin harus menjadi contoh teladan yang, memberikan dukungan dan juga menjadi pendukung dalam pendidikan anak. 

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Dalam proses menuntun anak diberi kebebasan namun guru sebagai pamong dalam dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang pamong dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar yang berdampakterhadap pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. 


3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching (bimbingan) yang diberikan pendampingan atau fasilitator dalam perjalan prose pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal ini tentunya bisa di bantu oleh sesi "Coaching" yang telah di bahas pada modul 2 sebelum nya.

Salah satu ketrampilan yang diperluakan adalah ketrampilan coaching. Mengapa ketrampilan coaching? Karena murid kita adalah murid yang merdeka, sosok yang dapat menentukan arah dan tujuan pembelajarannya. Serta meningkatkan potensi nya sendiri, merakahanya memerlukan arahan dan dorongan dari guru untuk meningkatkan potensi mereka.  tentunya ini bukanhal yang mudah karena sebagai guru terkadang kita ingin mengarahkan langsung murid tersebut secara langsung dengan memberikan solusi dan nasihat, dengan ketrampilan coching harapan nya anak peserta didik lebih terarah dan dapat menyelesaikan masalah mereka. 


4. Bagaimana kemmapuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional nya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.

 Dalam proses penguatan masalah moral atau etika kembali nilai-nilai yang dianut seorang pendidik memberikan motivasi kepada siswa dalam melaksanakan budaya positif yang diterapkan di sekolah dalam menguatkan pendidikan karakter siswa untuk mewujudkan profil pelajar Pelajar pancasila seperti shalat dhuhur berjamaah di sekolah, zikir di hari jumat, budaya salam sambut setiap pagi, sabtu bersih, literasi pagi dan lain-lain.

5. Bagaimana Pembahasan Study Kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Pembahasan Study kasus yang berfokus pada masalah moral yaitu benar  salah sedangkan pada masalah etika yaitu benar dan benar. dalam hal ini kasus yang fokus pada moral lebih mudah untuk di putuskan di bandingkan dilema etika.

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada tercipnya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat tentunya melalui analisis pengambilan keputusan yang tepat dimana dapat di putuskan secara individu maupun di putuskan berdasarkan kesepakatan bersama. Keputusan yang diambil melalui tahapan pemilihan paradigma yang tepat, penerapan prinsip yang jelas serta melalui 9 langkah pengambilan keputusan  sehingga menghasilkan keputusan yang berdampak pada terciptanyan lingkungan yang positif dan, kondusif aman dan nyaman.


7. Selanjutnya, Apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan anda yang sulit di laksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadao kasus-kasu dilema etika ini? Apakah ini kembali ke Masalah perubahan paradigma di ligkungan Anda?

kesulitan di lingkungan saya yang sulit  dilakasanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus kasus dilema etika : 1. Paradigma Berfikir, 2. Nilai dan Budaya Masyarakat 3. Skala Prioritas.


8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid murid kita?


Pengambilan keputusan yang kita ambil  dengan melalui tahapan yang telah di pelajari dalam modul 3.1 dimana pengambilan keputusan berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran , menyadari menggunakan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan, menrapkan strategi untuk menghindari adanya isu kode etik kepemimpinan dan konflik kepentingan seingga dapat mewujudkan pengajaran yang memerdekakakn murid kita.


9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dapat mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-murid nya?

Seoramh pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapan mempengaruhi kehidupan  atau masa depan murid-murid nya dengan menyadari dan menggunakan prinsip moral  dalam melakukan pengambilan keputusan menerapkan strategi untuk menghindari adanya isu kode etik kepemimpinan sekolah dan konflik kepentingan sehingga dapat mewujudkan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita.

10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitan nya dengan modul-modul sebelum nya?


kesimpulan akhir yang dapat ditarikm dari pembelajaran modul dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelum 3,1 ini adalah  keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemban salah satu tugas tersulit, yaitu mengambil suatu keputusan yang efektif. Keptusan-keputusan ini secara langsung atau tidak langsung  bisa menentukan arah dan tujuan institusi atau lembaga  yang di pimpin yang tentunya berdampak pada mutu pendidikan yang di dapatkan murid-murid, di modul ini kita membahsa secara mendalam , baik itu berupa refleksi pribadi ataupun mengkritisi suatu pengambilan keputusan atau membuat suatu keputusan yang kreatif.


Aceh Utara, April 2022.

Komentar